Sabtu, 26 September 2020

Published September 26, 2020 by with 0 comment

Konfigurasi Hyper-V pada Windows Server 2012

Hallo semuanya kembali lagi nih di DS NETWORK! Tempat dimana kita dapat belajar hal - hal baru seputar dunia it dengan menyenangkan. Oke kali ini kita akan membuat Hyper-V di dalam Windows Server 2012 R2. Sebelumnya sudah tahu belum sih apa itu Hyper-V.

Microsoft Hyper-V adalah teknologi virtualisasi yang dibesut oleh Microsoft. Bermula pembelian Virtual PC dari Connectix dan diikuti peluncuran Microsoft Virtual Server 2005. Virtualisasi terus dikembangkan dan saat ini sudah berganti nama menjadi Hyper-V. 

Hyper-V adalah virtualisasi berbasis hypervisor. Sedang hypervisor dikenal juga sebagai virtual machine manager (VMM). VMM sendiri adalah salah satu dari teknik hardware virtualization yang memungkinkan beberapa sistem operasi (dikenal sebagai guest) yang berjalan diatas sebuah host komputer. Guest pada dasarnya akan berbentuk sebagai file.

Ada dua model virtualisasi server yang disediakan oleh Microsoft, yaitu : 

  • Hyper-V Server 2008 R2 yang berjalan langsung diatas perangkat keras (standalone). Pada model ini hypervisor langsung berinteraksi dengan perangkat keras. Sistem operasi yang berperan sebagai guest berjalan diatas hypervisor. 
  • Hyper-V yang merupakan role atau bagian dari Microsoft Windows Server 2008 R2 (as a role). Pada model ini hypervisor menjadi bagian dari sistem operasi host. Sehingga sistem operasi host berfungsi sebagai perantara antara hypervisor dan perangkat keras.

Oke kalau sudah Tahu apa itu hyper-v sekarang kita coba untuk membuatnya pada windows server 2012. Kita akan membuat sebuah mini lab dengan Mikrotik, Debian dan Windows Server 2012, jadi membuat sebuah lab mini virtual dalam mesin virtual yang di virtualisasikan.

Alat dan Bahan

1. VMware
Dapat kalian download DISINI.

2. ISO Windows 2012

3. ISO Debian

4. ISO Mikrotik

Dapat kalian download DISINI.

LANGKAH PENGERJAAN

A. Installasi Hyper-V

1. Pertama - tama tekan tombol Windows+S pada keyboard kalian, kemudian ketikkan dan cari PowerShell. Pilih yang Windows PowerShell ISE.

2. Setelah dibuka PowerShell ISE nya sekarang install Hyper-V nya dengan perintah :

  • Enable-WindowsOptionsFeature -Online -FeatureName Microsoft-Hyper-V -All -NoRestart

3. Kemudian install RSAT Hyper-V Tools-nya dengan perintah :

  • Install -WindowsFeature RSAT-Hyper-V-Tools -IncludeAllSubFeature

4. Lalu install RSAT-Clustering dengan menggunakan perintah :

  • Install -WindowsFeature RSAT-Clustering -IncludeAllSubFeature

5. Jika sudah sekarang install Multipath IO.
  • Install -WindowsFeature Multipath-IO

6. Setelah Hyper-V, RSAT Hyper-V Tools, RSAT Clustering dan Multipath IO sudah terinstall kita perlu untuk merestart komputernya terlebih dahulu. Kalian bisa memakai cara lama yakni klik kanan pada windows dan pilih restart atau dengan mengetikkan perintah berikut.
  • Restart-Computer

B. Membuat Virtual Switch

1. Pertama - tama klik kanan pada ikon Windows PowerShell di taksbar kemudian pilih Run as Administrator.


2. Setelah itu jalankan perintah.
  • Get-NetAdapter
Untuk mengetahui nama dari Network adapter yang kita gunakan.


3. Setelah itu buat kedua Virtual Switch Adapternya, untuk Internal dan External.
  • New-VMSwith -name ExternalSwitch -NetAdapterName Ethernet0 -AllowManagementOS $true
  • New-VMSwitch -name InternalSwitch -SwitchType Internal

4. Kemudian verifikasikan bahwa kedua Virtual Switch Adapternya sudah terbuat.
  • Windows+R > Control Panel
  • Network and Internet > Network and Sharing Center
  • Change Adapter Settings

C. Membuat Virtual Machine

1. Sekarang kita membuat Mesin Virtual di dalam Hyper-V, ada tiga mesin yang di gunakan yakni Mikrotik, Debian, dan Windows Server. Klik pada Tools dan pilih Hyper-V.

2. Selanjunya klik kanan pada nama komputer kita, lalu klik pada New dan pilih Virtual Machine.


3. Setelah itu kalian akan di hidangkan oleh menu tampilan awal installasi, klik tombol Next.


4. Kemudian isikan nama mesinnya dan ceklis pada kolom Store the virtual machine in a different location.


5. Setelah itu pilih yang generasi 1 pada menu Specify Gneration.


6. Kemudian tentukan jumlah Memory atau RAM yang ingin digunakan, karena ini merupakan mikrotik kita kasih saja 64 MB.


7. Selanjutnya pilih adapter koneksinya, sebenarnya kalian disini bisa pilih apa saja karena nanti kita akan mengganti adapter tersebut dengan menggunakan Legacy Network Adapter dari pada Network Adapter karena Network adapter biasa tidak bisa mengubah dari dalam atau tidak terbaca.


8. Lalu tentukan besar jumlah kapasitas Disk yang ingin di gunakan.


9. Kemudian klik yang opsi yang kedua Install an operating system from a bootable CD/DVD-ROM.


10. Setelah itu klik Finish untuk menyelesaikan proses pembuatan virtual machine Mikrotik.


11. Buat dua mesin virtual yakni Debian dan Windows Server dengan proses dan cara yang sama.

DEBIAN

Klik tombol Next.

Tentukan nama dan klik pada kolom centang tersebut.


Pilih yang Generasi 1 lalu klik Next.


Tentukan Memory untuk debiannya, kasih saja 512MB.


Tentukan Network Adapternya.


Tentukan siza disk yang digunakan, berikan saja 50GB.


Masukkan dan tentukan ISO Debiannya.


Klik tombol finish.


WINDOWS SERVER

Klik pada tombol Next.

Tentukan nama dan centang opsi di bawahnya.


Pilih opsi Generasi 1 dan klik Next.


Lalu tentukan memory untuk windows servernya, kasih saja 512MB karena kita gunakan CLI.


Kemudian pilih Network Adapternya.


Setelahnya kasih 60GB untuk kapasitas disknya.


Kemudian pilih ISO-nya.


Lalu klik tombol Finish.

D. Konfigurasi Network Adapter

Mikrotik

1. Klik pada Mikrotik dan klik tombol Settings.


2. Kemudian klik pada menu Add Hardware lalu pilih Legacy Network Adapter dan klik tombol Add.


3. Kemudian pilih Virtual Switch -nya menjadi ExternalSwitch.


4. Setelahnya klik pada Add Hardware lalu Legacy Network Adapter dan klik Add.


5. Kemudian pilin InternalSwitch untuk Virtual Switch-nya.


6. Setelah kita tambahkan adapter legacy-nya kita hapus adapter biasanya. Klik pada Network Adapter dan klik tombol Remove lalu klik OK.



Debian

1. Klik pada Mikrotik dan klik tombol Settings.

2. Kemudian klik pada menu Add Hardware lalu pilih Legacy Network Adapter dan klik tombol Add.


3. Kemudian pilin InternalSwitch untuk Virtual Switch-nya.


4. Setelah kita tambahkan adapter legacy-nya kita hapus adapter biasanya. Klik pada Network Adapter dan klik tombol Remove lalu klik OK.

Windows Server

1. Klik pada Mikrotik dan klik tombol Settings.


2. Kemudian klik pada menu Add Hardware lalu pilih Legacy Network Adapter dan klik tombol Add.


3. Kemudian pilin InternalSwitch untuk Virtual Switch-nya.


4. Setelah kita tambahkan adapter legacy-nya kita hapus adapter biasanya. Klik pada Network Adapter dan klik tombol Remove lalu klik OK.

E. Troubleshoot Error Start Virtual Machine pada Hyper-V

Ketika kalian mencoba untuk Connect dan menstart mesinnya.


Dan Muncul peringatan seperti ini, yang menyatakan bahwa ada satu komponen hypervisor yang belum berjalan. Maka klik saja Close dan Shutdown mesinnya dari VMware.


Setelah itu ke folder dimana kalian menyimpan mesin virtualnya dan klik kanan pada file yang berformat VMX atau VMware Virtual Machine Configuration yang iconnya seperti dua kertas putih.


Kemudian edit menggunakan notepad.


Tambahkan "hypervisor.cpuid.v0 = false" di baris paling bawah.


Sekarang ke VMware dan klik pada tombol Edit virtual machine settings.


Kemudian klik pada Processor dan centang kedua opsi yakni Virtualize Intel VT-x/EPT or AMD-V/RVT dan Virtualize CPU performance Counters.


Setelahnya coba untuk connext kembali ke mesinnya.


Dan jalankan dengan meklik tombol Start.


Sekarang Hyper-V dapat running atau berjalan.

F. Konfigurasi Mikrotik

1. Klik pada nama Mikrotiknya dan klik tombol Connect dibawah.


2. Kemudian klik pada tombol Start yang seperti tombol play.


3. Lakukan installasi seperti biasa dengan semua part atau paketnya.


4. Ketika di suruh untuk reboot, jangan tekan enter, tetapi terlebih dahulu klik pada Media dan pilih DVD Drive kemudian klik Eject mikrotik-6.x.x.iso.


5. Login dengan login default untuk mikrotik yakni.
  • User : admin
  • Password : (Tidak ada/Tekan Enter)


6. Setelah masuk sekarang sambungkan terlebih dahulu router kita dengan internet.
  • ip add add address=172.15.20.2/28 interface=ether1
  • ip route add gateway=172.15.20.1
  • ip dns set allow-remote-requests=yes servers=192.168.100.1,8.8.8.8


7. Kemudian coba untuk ping menuju gateway dan google untuk meverif apakah router dapat akses internet atau tidak.


8. Ketikka router sudah dapat akses internet sekarang kita buat ip untuk interface yang akan menjadi gateway untuk client dan dns server untuk client. Kemudian buat NAT agar client dapat internet.
  • ip add add address=192.168.15.1/24 interface=ether2
  • ip dhcp-server setup
  • ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade

G. Verifikasi pada Client

DEBIAN

1. Connect dan lik pada tombol Start.

2. Kemudian install sepertia kalian menginstall debian pada biasanya. Jika belum tahu caranya bisa kalian klik DISINI.


3. Setelah installasi debian, masuk ke debian dan masuk mode super user, kemudian edit interfacenya.
  • su
  • nano /etc/network/interfaces


4. Ganti allow-hotplug dengan auto, kemudian save.


5. Selanjutnya restart networknya dan lihat apakah kita dapat ip dhcp dari server atau tidak.
  • /etc/init.d/networking restart
  • ip a


6. Setelah dapat ip dhcp sekarang coba untuk mengeping gateway dan google.
  • ping 192.168.15.1
  • ping google.com



WINDOWS SERVER 2012

1. Connect dan start mesinnya.


2. Install seperti kalian menginstall windows server pada umumnya. Jika belum tahu caranya bisa kalian klik DISINI.


3. Install dengan menggunakan atau berbasis CLI saja karena memory yang kita masukkan hanya 512MB.


4. Setelah proses installasi, cek apakah kita mendapatkan ip dhcp dari si mikrotik atau tidak.
  • ipconfig


5. Kemudian coba untuk ping gateway dan google.
  • ping 192.168.15.1
  • ping google.com


H. Backup dengan Export Import

1. Klik pada Mesin debiannya, lalu klik pada tombol Export.


2. Tentukan lokasi dimana kita ingin menyimpan file export-annya, lalu klik Export.


3. Tunggu hingga proses exportnya selesai.


4. Setelah selesai proses exportnya sekarang hapus mesinnya, klik pada tombol Delete.


5. Klik pada tombol Delete.


6. Setelah di delete, sekarang kita recover mesinnya dengan metode import. Klik pada tombol Import Virtual Machine.


7. Selanjutnya klik pada tombol Next saja.


8. Lalu pilih folder dimana kita meletakkan file export-nya.


9. Setelah itu klik pada mesin yang ingin di import dan klik Next.


10. Pilih opsi satu yakni Register the virtual machine in-place untuk meregister atau menambahkan virtual mesin dengan menggunakan Unique ID yang sudah di tentukan.


11. Setelah itu klik pada tombol finish.


12. Dan tara kalian sudah merestore mesin virtual yang kalian hapus.


Oke sampai sini dulu perjumpaan kita pada hari ini, bagaimana seru kan belajar Hyper-V ? Oh iya Hyper-V ini bukan hanya ada di Windows Server 2012 tetapi di semua platform Windows mulai dari Windows Server 2008 sebagai permulaannya. Akhir kata saya pamit undur diri, sampai jumpa di kesempatan lainnya dalam tutorial dan pembahasan lainnya hanya di DS NETWORK.

0 komentar:

Posting Komentar