Kamis, 02 April 2020

Published April 02, 2020 by with 0 comment

Konfigurasi File Server Resource Manager pada Windows Server 2012



Halo sobat semua ! Selamat datang kembali di DS Network tempat dimana kita belajar hal - hal baru dengan enjoy dan santai. Oke kali ini kita akan membahas tentang FSRM atau File Server Resource Manager, FSRM adalah sebuah fitur yang harus diaktifkan pada server windows yang berfungsi memanage dan mengelola kuantitas dan type file yang terdapat pada server. Fitur ini diaktifkan agar banyak data yang terdapat pada server bisa ditentukan jenis file yang bisa disimpan sehingga memaksimalkan storage hardisk yang kita gunakan.Oke kita langsung saja mulai totorialnya.

Alat dan Bahan

  1.  Komputer/Laptop
  2.  Internet
  3.  ISO Windows Server 2012
Oke semua sudah disiapkan dengan rapih maka kita mulai saja dengan cara menginstall FSRM ini pada Windows Server 2012.

Tahap Pengerjaan

A. Installasi FRSM pada Windows Server 2012

1. Pertama - tama kita jalankan Server Manager, lalu klik Add roles and features.
2.Pilih opsi yang pertama yakni Role-based or feature-based installasion karena kita ingin menginstall FSRM di Server yang kita gunakan.
3. Kemudian pilih opsi Select a server from the server pool dan pilihlah server yang kita gunakan ini.
4. Jika sudah di bagian Server Roles ini cari dan pilihlan File Server Resource Manager, kemudian klik Add Features untuk menambahkan FSRM ke dalam cart installasi.
5. Di Menu Features kita tidak membutukan fitur tambahan jadi kita skip saja dengan menekan tombol next.
6. Centang pada opsi Restart the destination server automatically if required, kemudian klik pada tombol install untuk memulai proses installasi.
7. Tunggu hingga prosesnya selesai dan selamat FSRM sudah di install dalam server anda.

B. Quota Management

1. Masuk ke Server Manager dan klik Tools, kemudian pilih dan klik File Server Resource Manager.
2. Setelah itu cari dan klik Quota Template dan klik pada Create Quota Template untuk membuat template baru.
3. Berikan nama untuk template tersebut dan kalian bisa menambahkan deskripsinya seterah kalian agar tidak pusing. Jika sudah klik pada tombol Add, centang pada kedua opsi yang ada kemudian pindah ke bagian Event Log.
4. Ketika kalian klik pada Event Log maka akan ada popup yang memberi tahukan bahwa email yang kita masukkan tidak memiliki SMTP server, tidak apa - apa jangan khawatir klik saja pada tombol YES.
5. Pada Event Log centang pada opsi Send Warning to event log agar terdapat notifikasi peringatan yang akan muncul di event log nantinya.
6. Setelah itu kita masuk ke bagian Report, centang pada opsi Generate Reports agar kita mendapatkan pemberitahuan. Kemudian pilih report macam apa yang ingin kita gunakan, sebagai contoh disini saya memilih Least Recently Accessed Files, Most Recently Accessed Files dan Quota Usage, kalau sudah klik tombol OK untuk menambahkan Threshold yang kita buat.
7. Kemudian Klik OK untuk menyelesaikan pembuatan templatenya. Bisa dilihan bahwa template yang kita buat sudah ada dan terdaftar.
8. Setelah kita membuat templatenya sekarang kita masukkan atau daftarkan Template tesebut untuk folder yang ada pada server kita. Klik pada Quotas dan pilih Create Quota, lalu pilihlah di folder mana kita akan mengangtifkan pembatasan quota kita. Lalu pilih template yang barusan saja kita buat dan klik Create.
9. Bisa dilihat bahwa Quotas yang kita bikin sudah ada dan terdaftar di dalam FSRM.

Verifikasi

Sekarang kita coba untuk mencopy file yang hanya berukuran 313 kb saja ke folder Quota Aplikasi dan lihat bahwa kita bisa mengcopynya ke dalam folder.

Lalu kita coba mengcoppy sebuah file yang berukuran diatas 100Mb ke dalam folder Quota Aplikasi,
Ketika kita klik Paste atau menekan tombol Ctrl+V maka ada popup peringatan bahwa tidak ada ruang yang cukup lagi, ini karena file melebihi batas quota yang sudah di tentukan.

C. File Screening

1. Extend pilihan pada File Screening Management dengan menklik tanda segitiga disampingnya, lalu klik kanan pada File Groups dan pilih Create File Group.
2. Tentukan nama untuk grup file screeningnya. Kemudian tuliskan file yang akan ditolak pada kolom Files to iinclude, disini saya memblok audio .mp3 dan video .mp4. Setelah itu masukkan file yang akan di izinkan dalam screening dalam kolom Files to exclude, jika sudah maka klik OK.
3. Dan disini kita bisa lihat bahwa grup file yang kita buat sudah terdaftar.
4. Selanjutnya kita akan membuat template file screeningnya, klik kanan pada File Screen Template dan pilih Create File Screen Template.
5. Temtukan nama untuk templatenya agar mudah untuk disortir nantinya dan pilih opsi Active Screening, kemudian pilih grup file yang baru saja kita buat.
6. Setelah itu kita masuk ke bagian Enent Log dan centang opsi Send warning to event log agar kita dapat peringatan di event log. Setelah semua sudah dilakukan klik OK.
7. Bisa dilihat bahwa Template File Screening kita sudah terbuat dan terdaftar secara active.
8. Kemudian kita buat order untuk Screening Filenya. Klik kanan pada File Screening dan pilih Create File Screen.
9. Tentukan path atau folder yang akan di Screening, lalu pilih opsi Derive properties from this file screen template dan pilih template yang kita buat barusan. Jika semua sudah maka klik Create untuk membuat file screeningnya.
10. Dan Seperti biasa kalian bisa melihat bahwa File Screening kalian sudah ada dan terdaftar.

Verifikasi

Kita test dengan menggunakan tiga file dengan format yang berbeda (mp3, mp4, dan txt). Kita coba untuk mengcopy paste file format .txt kedalam folder yang sudah di screening.

Bisa kita lihat bahwa file dapat di paste ke dalam folder, karena kita mengizinkan file berformat .txt di dalam file screening kita tadi.

Sekarang kita coba untuk mencopy dan paste file berformat .mp3 kedalam folder screening.

Ketika kalian mencoba untuk mempaste file audio tersebut terdapat sebuah popup peringatan bahwa kalian tidak ada izin untuk melakukan perintah ini, yang artinya kalian tidak di izinkan untuk menaruh file berformat .mp3.

Sama halnya dengan file video yang berformat .mp4 karena kita sudah melarang keberadaan file mp3 dan mp4 di dalam folder tersebut.

D. Storage Report Management

1. Klik kanan pada Storage Reports Management lalu pilih lah Generate Reports Now.
2. Kemudian Pilihlah jenis laporan atau report apa yang kita inginkan, misalnya Quota Usage, Large Files, Duplicate Files. Kemudian kita pilih dalam bentuk format apa laporan atau report itu ingin dibuat, disini kita centang HTML dan CSV.
3. Setelah itu masuk ke bagian Scope dan tentukan folder yang ingin digunakan. Jika sudah selesai klik OK.
4. Akan ada popup yang muncul, disini kita pilih opsi kedua yakni Wait for report to be generated and then display them yang artinya kita akan menunggu hingga report dibuat dan setelah terbuat kita akan langsung ditujukan ke folder tempat report itu berada.
5. Kemudian kita coba untuk membuka salah satu file report yang ada, kita coba buka untuk Large Files dalam bentuk html.
6. Dan berikut adalah contoh laporan tentang file besar yang berformafkan html.

E. File Management Task

1. Klik kanan pada file Management Tasks kemudian pilih dan klik Create File Management Task untuk membuat Management File Task yang baru.
2. Di dalam bagian General kita tentukan nama dan deskripsi (optional) nya terlebih dahulu.
3. Kemudian pada menu Scope klik Add untuk menambahkan file yang akan menjadi target atau tujuan si File Management-nya.
4. Pada bagian Action, untuk tipenya kita pilih File Expiration. Jika sudah kita tentukan kemana tujuan semua file ketika File Management berjalan(semua file yang berada dalam scope akan dipindakan ke sini).
5. Di menu Notification klik tombol Add untuk membuat pengaturan baru, dengan Day Until Running Actionnya 0 agar langsung berjalan ketika file management aktif dan jangan lupa untuk mengaktifkan Event Log agar semua terecord dalam Log Event nantinya.
6. Pada bagian Report kita ceklis pada Generate a report kemudian kita pilih DHTML, HTML dan CSV sebagai format laporannya.
7. Pada menu Condition untuk Days since file wast created, last modified dan last accessed kita pilih nilai 0 agar mudah terecord.
8. Kemudian Kita tentukan Jam dan Waktu untuk File Management untuk bekerja secara otomatis. Jika sudah maka kita klik tombol OK.
9. Kalian bisa melihat bahwa File Management Task yang kita buat barusan sudah ada dan terdaftar.

Verifikasi

Nah karena kita mengatur untuk aktif selama seminggu sekali maka gak mungkin dong kita nungguin sampe File Management Aktif dengan sendirinya. Kita bisa mengaktifkan File Management secara manual, caranya klik pada Run File Management.


Kemudian pilih opsi kedua yakni Wait for the task to complete yang berarti kita akan menunggu hingga File Management selesai berjalan.

Jika sudah maka kita akan langsung redirect ke browser dengan laporan File Management Task tersebut.

Dan jika kalian lihat pada folder dimana kalian menyimpan datanya disana sudah kosong, karena file ini sudah dipindahkan ke file yang kita pilih.

Semua Catatan tentang berapa file yang kadaluarsa/expired ada di dalam Event Viewer > Windows Logs > Application.

Oke itu dia pembahasan kita kali ini, bagaimana kita sudah banyak yang kita pelajari kan dari cara menginstall FSRM dalam server kita hingga File Management Task. Semoga semua yang ada disini bermanfaat bagi kalian semua, saya pamit undur diri. Sampai jumpa lagi di tutorial tutorial berikutnya. #stafsafe #stayathome.

0 komentar:

Posting Komentar